Akhirnya masa - masa SMA kelar juga~
Belum juga mau menghirup nafas bebas, kita dihadapkan dengan "perang" Perguruan Tinggi dengan SNMPTN dan SBMPTN-nya. Dan bagi kmu seorang maba"mahasiswa baru" baca nih..
________________________________________________________________________________
Di masa-masa awal kuliah, tentunya mahasiswa baru akan merasakan
beberapa hal berbeda yang belum mereka rasakan selama duduk di bangku
SMA. Sebagai mahasiswa baru, mungkin kita akan merasa kaget dan tertekan
saat mendapati perbedaan-perbedaan yang begitu mencolok antara masa SMA
dengan masa kuliah.
Lalu, apa saja masalahnya dan bagaimana cara agar Anda dapat beradaptasi dengan lingkungan baru? Seperti yang dikutip dari Her Campus, Jumat
(28/12/2012), ada beberapa hal yang akan dirasakan berbeda oleh
mahasiswa baru, beserta cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hal-hal tersebut.
1. Jumlah siswa
Berbeda
dengan di bangku SMA, saat menjadi mahasiswa kita akan menemukan
beberapa kelas berukuran besar dan dipenuhi dengan banyak orang. Agar
tidak merasa dikucilkan dan bisa konsentrasi dalam belajar, kita dapat
mengatasi hal tersebut dengan cara berikut:
Jangan menganggap teman sekelas sebagai orang asingTidak
perlu khawatir jika di hari pertama masuk kelas sebagai mahasiswa baru
kita bertemu dengan orang-orang yang tidak menyapa kita saat bertatap
muka. Hal itu wajar terjadi pada hari pertama kuliah. Kita dapat
mengambil inisiatif untuk menyapa mereka terlebih dahulu dan
memperkenalkan diri.
Carilah teman belajar
Untuk membantu kita
memahami materi yang disampaikan oleh dosen, kita dapat mengajak
beberapa teman sekelas untuk membentuk kelompok belajar. Dengan kelompok
belajar, kita dapat berdiskusi dengan anggota lain sehingga lebih mudah
memahami dan menemukan pemecahan masalah dari materi yang tidak bisa
kita pelajari sendiri.
2. Selamat tinggal buku catatan
Di
bangku SMA mungkin kita diwajibkan untuk menulis penjelasan guru saat
di kelas pada buku catatan dan seringkali tidak diperbolehkan
menggunakan laptop. Namun berbeda dengan di perguruan tinggi. Di sini,
kita sangat mungkin tidak akan menemukan lagi yang namanya mencatat di
buku, tapi harus menggunakan laptop selama proses belajar di kelas.
Untuk
dapat menyesuaikan diri dengan hal tersebut, pengendalian diri menjadi
kunci utama. Belajar di kelas tentunya menuntut konsentrasi dan fokus
pada apa yang disampaikan oleh dosen. Jangan tergoda memakai laptop
untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan materi kuliah, seperti
mengakses Facebook, Twitter, dan sebagainya. Hal tersebut hanya akan
memecah konsentrasi belajar kita.
3. Buku teks lebih = pengeluaran lebih
Di
bangku kuliah, kita tidak lagi bisa meminjam buku dari teman-teman atau
perpustakaan dengan gratis. Kita harus membayar untuk membeli atau
meminjam buku yang dibutuhkan dalam perkuliahan. Hal tersebut tentunya
akan membuat kita mengeluarkan uang yang lebih. Beberapa cara ini dapat
menjadi pertimbangan dalam meminimalisasi pengeluaran untuk biaya buku:
Bertanya kepada senior
Sebelum
memutuskan untuk membeli buku, sebaiknya kita bertanya kepada
senior-senior terlebih dahulu. Mereka akan tahu di mana tempat di
sekitar kampus yang menjual buku dengan harga yang lebih murah. Selain
itu, banyak juga di antara senior yang menjual buku-buku lama mereka,
dan tentunya kita dapat membeli buku yang sama dari mereka dengan harga
yang lebih murah.
Membandingkan harga buku dari beberapa toko
Jika
ada lebih dari satu toko buku di kampus, pastikan untuk membandingkan
harganya. Akan lebih menghemat pengeluaran apabila kita memilih toko
yang menjual buku dengan harga yang lebih murah.
Cari online shop yang menjual buku
Setelah
membandingkan harga buku dari beberapa toko buku, kita dapat memeriksa
kembali harga buku sama yang dijual secara online. Mungkin di online
shop harga yang ditawarkan untuk satu buku lebih murah daripada di toko
buku.
4. Masalah Dosen
Di SMA, mungkin
guru-guru dapat mengenali dan mengetahui bagaimana cara belajar dan
sikap kita di kelas. Namun, tidak bagi dosen-dosen di saat kuliah.
Dengan ukuran kelas yang besar dan jumlah mahasiswa yang banyak, kecil
kemungkinan bahwa kita akan benar-benar dikenal oleh dosen. Untuk lebih
dikenal oleh dosen, kita dapat melakukan beberapa usaha seperti berikut:
Menunjukkan rasa hormat
Setiap berbicara dengan dosen, kita harus selalu menunjukkan sikap santun dan rasa hormat kepadanya.
Aktif dalam diskusi kelas
Untuk
lebih dikenal oleh dosen, kita juga dapat menunjukkan "keeksisan" di
kelas. Semakin sering bertanya atau menanggapi materi yang diajarkan
oleh dosen, semakin kita akan diingat.
5. Dituntut untuk mandiri
Di
bangku kuliah, kita dituntut untuk dapat bersikap mandiri dan mengatur
kegiatan sendiri. Dosen tidak akan mengingatkan apa yang harus kita
lakukan. Cara mudah melatih diri untuk mandiri di antaranya:
Membuat daftar kegiatan
Kita
dapat menulis jadwal kegiatan dan deadline tugas pada kertas atau
menandainya pada kalender. Dengan begitu, kegiatan kita dapat lebih
terorganisasi, dan tentunya semua tugas akan dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Menyeimbangkan antara belajar dan bermain
Sebagai
orang yang sudah menjadi mahasiswa, kita tidak lagi memiliki banyak
waktu bermain. Kita harus pandai menyeimbangkan waktu antara bermain dan
belajar. Bermain di sela-sela waktu belajar memang bukan merupakan hal
yang tidak boleh dilakukan, namun kita harus memberi porsi lebih banyak
untuk belajar ketimbang bermain.
(okezon)
Read This Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Mahasiswa Baru? "
Posting Komentar
silahkan komen seperlunya :D